Friday, December 23, 2005

L’Hiver romantique au Nord du Viêtnam

Hanoi... tempat yang sudah sejak lama ingin dikunjungi. Termotivasi oleh Halong Bay-dengan limestonenya yang bertebaran, pho-yang ternyata enak banget dimakan dengan cakwe goreng, dan air asia-yang baru aja buka jalur Bangkok-Hanoi.Sabtu, 17 Desember 2005
Pagi-pagi berangkat ke airport, pesawat jadwal berangkat pk. 10.20. Tetapi karena pesawat belum datang-datang, kami dapat tambahan waktu duduk-duduk di aiport 45 menit. Dan setelah masuk pesawat, dapat tambahan waktu lagi untuk lihat-lihat landas pacu 15 menit, karena pesawat mesti tunggu giliran terbang (di depan pesawat kami, ada sekitar 4 pesawat yang juga sedang tunggu giliran). Setelah take off, pramugari mulai “jualan” makanan/minuman. Walaupun pagi sudah sarapan, tetapi melihat “jualanan” ini, alhasil hari ini ada sarapan kedua. Beli biscuit isi tuna, mie instant rasa tom yam, dan oishi green tea. Selama penerbangan yang memakan waktu sekitar 1 jam 40 menit ini, kami mengisi waktu dengan lihat-lihat pemandangan dari pesawat. Karena langit cerah-tidak berawan, gunung-gunung kelihatan jelas, biru.




Sekitar pk. 13.10 (waktu Hanoi, lebih cepat 1 jam dari Bangkok), pesawat mendarat di bandara Noi Bai. Kemudian cari jemputan dari Hanoi Guest House. Perjalanan dari bandara ke guest house sekitar 45 menit. Sesampai di guest house, check in, dapat kamar di lantai 4. Setelah beres-beres dan taruh barang, ngobrol dengan pemilik guest house tentang rencana jalan-jalan selama di Hanoi. Hasilnya acara jalan-jalan selama di hanoi langsung tersusun: hari kedua (besok) city tour, hari ketiga perfume pagoda, hari keempat halong bay (untuk halong bay, sudah dibooking lewat internet dari sebelum berangkat), hari kelima balik Bangkok. Setelah tukar uang dari USD ke Dong dengan pemilik guest house (lupa tukar di airport), dan dapat peta Hanoi (juga dari guset house), langsung berangkat ke tujuan utama : Dong Xuan market. Keluar dari guest house, langsung kedinginan (walaupun udah pakai jaket). Sebelum berangkat, sebenernya udah survey temperature dulu, 8 C – 15 C, dan juga udah sedia perlengkapan baju dingin (jaket), tetapi tetap aja gak kebayang bakal sedingin itu. Maklumlah, ini adalah pengalaman pertama jalan-jalan ke tempat yang bener-bener ada musim dinginnya.

Walapun di peta, jalan ke dong xuan market kelihatannya mudah, tapi waktu dijalani ternyata suah juga. Sempet nyasar berkali-kali, coba tanya orang, tapi dijelasin arahnya dalam bahasa Vietnam. Setelah putar-putar 20 menit, dan sibuk menghindari motor yang banyaaak banget di jalan (karena jalur pedestrian dijajah oleh parkir motor dan jualan, pejalan kaki terpaksa jalan di jalur kendaraan), akhirnya sampai juga. Pasarnya terletak dalam gedung (2 lantai). Banyak jual pakaian, sepatu, dan ada sedikit bagian yang menjual souvenir (yang setelah keliling beberapa kali baru ketemu). Di sini beli miniatur topi caping khas Vietnam (3000d), 1 pasang patung kecil bentuk orang pakai baju khas Vietnam warna biru dari bahan … (??), 2 buah magnet (total 35.000d), 1 pasang patung kecil bentuk orang pakai baju khas Vietnam warna orange dari bahan kayu (10.000d).

Dari sini coba jalan-jalan di sekitar area ini. Dong Xuan market ini terletak di Hanoi’s Old Quarter (dengan sejarah lebih dari 1000 tahun), yang merupakan salah satu tempat yang unik dan wajib kunjung di Vietnam. Jalan-jalan di area ini diberi nama produk yang dijual di jalan tersebut (zaman dulu ketentuan ini berlaku, tapi sekarang ini, nama jalan kadang tidak mengindikasikan produk yang dijual di jalan tersebut). Sebagai contoh, nama jalan tempat guest house kami nginap 14 Bat Su Street artinya Chinese bowl.

Dari acara jalan-jalan malam ini, sampai juga di Hoan kiem Lake-danau yang tidak terlalu besar disekelilingnya banyak terdapat pohon dan tempat duduk, dan di bagian utaranya terdapat Ngoc Son Temple. Untuk masuk ke dalamnya harus melewati The Huc Bridge. Karena sudah malam, templenya tutup dan sekitar danau juga tidak terlalu banyak orang. Dari sini, kemudian jalan-jalan di jalan P Dinh Liet dan sekitar jalan P Cau Go. Sepanjang jalan banyak toko-toko souvenir dan makanan. Satu-satunya (sepanjang pengamatan) supermarket di area ini, hanya ada di jalan P Cau Go. Setelah makan malam di salah satu tempat makan di P Dinh Liet, kami kemudian jalan balik ke arah guest house. Sepanjang jalan, terlihat orang-orang mulai buka tenda, dan sibuk menata barang dagangan. Ternyata, sepanjang jalan Pho Dong Xuan (Jalan depan dong xuan market) lurus sampai dengan jalan Hang Dao (jalan sampai di Hoan Kiem lake) ada night market hari sabtu – minggu. Alhasil, sambil jalan balik, sibuk lihat-lihat kali aja ada benda menarik yang bisa dibeli.

Sampai di hotel sekitar pk. 09 malam. Langsung mandi, lihat acara tv sebentar, tidur.
Minggu, 18 Desember 2005
City tour
Bangun pagi (+/- pk. 07.00), sarapan pho. Acara hari ini : city tour (ambil paket dari tour travel: USD 14). Dijemput sekitar pk. 08.30. Naik van, satu van penuh semua. Banyakan turis eropa/amerika, tapi ada sepasang oma/opa dari Malaysia (jadi temen ngobrol selama acara jalan-jalan ini). Tempat-tempat yang dikunjungi:
Ho Chi Minh mauseoleum Complex, begitu sampai di sini, sudah banyaaaaak banget orang yang terlihat rapi baris mengantri. Setelah menitipkan camera di tour guide dan tas di van (karena masuk ke sini, tidak boleh bawa apapun), langsung ikut antrian. Antrian walaupun panjang, tapi cepat jalannya. Dan untungnya karena musim dingin, jadi walaupun antrinya di tempat terbuka, tidak kepanasan. Sepanjang antrian terdapat petugas-petugas yang mengawasi dan juga memantau serta memastikan tidak ada barang yang dibawa masuk. Bagian pertama yang dimasuki adalah mausoleum. Memasuki area ini, pengunjung harus sopan, tidak boleh bersuara, tidak boleh pakai topi, tangan tidak boleh dimasukkan ke saku. Selama proses ini, tidak ada pengunjung yang diam, semuanya berjalan terus. Selepas dari bagian ini, kemudian lihat presidential palace (selepas dari mausoleum, sudah didampingi lagi oleh tour guide dan sudah boleh pakai camera), bangunan bergaya colonial yang dicat seluruhya berwarna kuning. Dari sini, terus ikut arus antrian melihat Nha San bac Ho (Ho Chi Minh’s Stilt House), rumah tempat Ho Chi Minh sempat tinggal beberapa tahun, dengan gaya arsitektural Vietnam, dan dipreservasi sesuai dengan aslinya. Dari sini kemudian jalan menuju HO Chi Minh Museum (kali ini sudah tidak pakai antrian). Dalam perjalanan ke museum, melewati one pillar pagoda, pagoda yang terkenal di Hanoi. Namun tidak masuk, karena sudah tutup (sudah lewat dari pk. 11).
Tran Quoc Pagoda, salah satu pagoda tertua di Vietnam. Terletak di jalan Thanh Nien, yang membagi Ho Tay (west lake) dan Truc bach Lake. Dari sini kemudian makan siang.
Temple of Literature, terdiri atas 5 courtyard. Antarcourtyard dibatasi dengan gerbang, yang salah satunya adalah symbol Hanoi. Di dalam temple ini terdapat batu-batu dengan tulisan yang dipahat di atas batu tersebut, dan terletak di atas kura-kura.
Dari sini acara tour selesai. Sebagian ada yang turun di Hoan Kiem Lake (termasuk me dan cang), dan ada juga yang diantar kembali ke hotel. Me dan Cang masuk ke Ngoc Son Temple.
Kemudian jalan-jalan sekitar Hoan Kiem Lake, ngemil di café yang ada di pinggir danau, duduk-duduk. Kemudian makan malam di daerah P Dinh Liet lagi. Kali ini makan di Ocean Café. Kemudian jalan di night marketnya. Kali ini beli tea set keramik (25.000d)-bagus dan murah. Me beli sweater turtle neck (60.000d), tebel banget bahannya dan topi kuncung warna hitam (25.000d). Cang beli sepatu warna coklat (50.000d).

Senin, 19 Desember 2005
Hiking di Perfume Pagoda
Bangun pagi, dan sama seperti kemaren (dan juga hari-hari selanjutnya) sarapan pho. Kali ini makannya langsung di tempat jualan pho yang ada di depan guest house (kemaren belum tahu kalau pho nya dibeliin dari tukan jualan di depan) biar bisa pake sambel dan cakue dengan puas. Ke perfume pagoda ini juga ambil paket tour (USD 17) , dijemput sekitar pk. 08.30, kemudian jemput 1 orang lagi (german). Ya, kali ini tournya semi private, peserta hanya 3 orang. Perjalanan dari Hanoi sampai ke My Duc (nama kota tempat perfume pagoda berada) sekitar 1 jam. Van berhenti sampai dekat tempat perahu. Dari sini perjalanan hanya bisa dilakukan dengan perahu (perahu kecil dari aluminium (?)), yang didayung oleh 1 orang (dan biasanya wanita). Sepanjang perjalanan, terlihat pemandangan tebing-tebing limestone. Perjalanan sampai ke kaki gunung tempat perfume pagoda berada, sekitar 1 jam.
Dari sini kemudian, jalan kaki sampai ke komplek pagodanya (tidak masuk ke dalam, perjalanan pulang baru masuk). Medan perjalanan sampai sini tidak terlalu sulit, sudah dibuat pijakan tangganya. Kemudian jalan terus, mendaki, dengan medan yang makin lama makin sulit. Sempat berhenti berkali-kali. Akhirnya setelah berjuang selama tidak kurang dari 2.5 jam sampai juga di grotto yang dituju. Untuk masuk ke grotto ini, harus menuruni tangga yang lumayan banyak (tapi karena sudah dibuatkan pijakannya dan (terutama) karena arahnya turun, perjalanan ini tidak terlalu memerlukan motivasi super kuat untuk menjalaninya). Di dalam grotto terdapat patung-patung Buddha. Dari sini kemudian berjalan kembali mengikuti jalan yang sama sampai ke tempat pagoda yang dilewati pada perjalanan pergi tadi. Sebelum masuk, makan siang dulu di tempat makan dekat komplek pagoda ini. Selesai makan, kemudian masuk ke pagoda yang dibangun di atas Huong Tich Mountain (Mountain of Frangance Trace) ini.
Selesai acara ini, kembali ke Hanoi. Sampai di Hanoi sekitar pk. 07.00 malam. Selama perjalanan balik, semuanya tidur. Me dan cang minta didrop di dekat Hoan Kiem Lake lagi. Kali ini pergi ke Mall dekat Hoan Kiem Lake, rencananya mau makan malam di food court. Tapi ternyata di mall nya gak ada food court. Akhirnya pergi ke jalan P Dinh Liet, makan di resto dekat Ocean Café. Menunya ada masakan ala Malaysia. Pesen kuetiaw penang dan nasi goreng vegetarian. Selesai makan, jalan-jalan di seputar old quarter lagi. Kemudian pulang. transfer foto dulu ke thumb drive. Langsung tidur. Nyenyaaak sekali.

Selasa, 20 Desember 2005
Cruise di Halong Bay
Pagi-pagi dijemput tour travel. Kali ini peserta tour lumayan banyak. Sepasang dari German, sepasang dari Australia, 3 orang dari Irlandia. Dari Hanoi langsung pergi ke Halong City naik van, perjalanan sekitar 3 jam. Van berhenti sampai di tempat kapal-kapal berada. Kemudian langsung naik kapal. Kapalnya dari kayu, terdiri atas 2 lantai. Bagian bawah, sekelilingnya ditutup dengan jendela kaca, dan terdapat kursi-kursi dan meja. Bagian atas, terbuka sama sekali, ada beberapa kursi plastik.
Tujuan pertama “pelayaran” ini adalah grotto Hang Dau Go, untuk masuk kedalamnya, harus menaiki tangga. Bagian dalam dari goa ini dihiasi dengan lampu warna warni. Dari sini kemudian pergi ke goa didekatnya, Hang Thien Cung, yang juga penuh dengan stalaktik dan stalakmit. Selesai dari goa kemudian kembali ke kapal untuk makan siang. Menunya: seafood. Selama makan siang ini, kapal berhenti di lokasi yang hampir seluruhnya dikelilingi dengan limestone. Selesai makan siang, kembali lagi ke lantai 2, untuk duduk-duduk, foto-foto. Walaupun pemandangan dari lantai 2 ini bagus banget, tapi perlu tahan dingin. Selain udaranya sudah dingin, ditambah dengan adanya angin, makin berasa banget dinginnya sampai menusuk tulang. Setelah beberapa saat di “atas”, akhirnya kami memutuskan untuk duduk di lantai 1 aja.

Kapal kemudian tiba kembali ke tempat semula. Naik van lagi, balik ke Hanoi. Masing-masing diantar sampai hotel/guest house, sampai hotel sekitar pk. 07.30 malam.
Dari sini, buru-buru pergi ke daerah Hoan Kiem Lake, mau nonton water puppet di Municipal Water Puppet Theatre. Gedung pertunjukannya ada di seberang Hoan Kiem Lake. Beli tiket dulu (20.000d), terus sambil tunggu jam mainnya, makan malam dulu. Kali ini makan di tempat makan yang pertama kali makan (me suka banget sama masakannya soalnya). Sehabis makan, balik ke gedung theatre. Langsung masuk, dapat tempat duduk paling belakang. Sesuai dengan namanya, water puppet ini adalah pertunjukan boneka seperti wayang golek, dengan setting panggung dari air. Pengisi suara dalam bahasa Vietnam, walaupun gak ngerti bahasanya, tapi lihat atraksi dan keterangan di brosurnya, bisa ngerti juga. adegan-adegannya sangat menghibur untuk ditonton, boneka-bonekanya macam-macam, ada yang orang, binatang, dan gerakan-gerakannya sangat mulus. (gak nyesel deh udah dibela-belain nonton). Selesai nonton, langsung pulang, packing, tidur.

Rabu, 21 Desember 2005
Naik Cyclo
Hari ini hari terakhir di Hanoi. Pagi-pagi setelah selesai sarapan dan packing, pergi ke dong xuan market (beli topi kuncung). Dari sini kemudian coba naik cyclo (per jam USD 3) ke area mausoleum, dan masuk ke one pillar pagoda (karena waktu city tour belum sempat). Dari sini kemudian balik langsung ke guest house (udah waktunya ke airport). Naik taxi airport yang dibooking oleh guest house (USD 10). Sampai di airport, langsung check in, bayar airport tax (USD 14), makan siang. Pesawat on time, take off pk. 12.50.

Catatan:
- pada saat me dan cang ke perfume pagoda, terlihat sedang ada pembangunan cable car.
- Karena kasus flu burung, makanan di sana tidak ada yang pakai ayam.
- kalau lagi lihat-lihat barang di toko dan tidak jadi beli, perlu siapin alasan. Karena penjualnya akan tanya kenapa gak jadi beli. Kalau gak yakin beli, lebih baik jangan tanya harga, karena akan “dipaksa” terus untuk beli.
- tips untuk nawar: habis tanya harga (belum nawar), pura-pura tinggalin. Karena harga pasti akan turun sendiri.
- di Hanoi, ternyata ada ciputra juga. Dalam perjalanan dari/ke airport ada komplek perumahan dengan gerbang sama seperti citra grand.

No comments: